-->

Billboard Ads

Dilansir dari id.techinasia.com. Startup teknologi penyedia jasa finansial, atau biasa disebut fintech, merupakan salah satu ranah yang sedang berkembang pesat di tanah air. Salah satu pemicunya adalah karena urusan finansial merupakan masalah yang banyak dihadapi oleh berbagai kelas masyarakat.

Berikut adalah kumpulan startup teknologi jasa finansial yang perlu kamu ketahui. Daftar startup berikut disusun berdasarkan jenis atau bentuk dari layanan yang mereka tawarkan.


Software dan aplikasi keuangan

1. Jurnal

Jurnal adalah penyedia software akuntansi untuk para pemilik usaha kecil dan menengah (UKM). Dengan software tersebut, kamu bisa membuat invoice, serta mengelola aset, inventori, dan gudang secara otomatis.

Pada bulan Februari 2016, Jurnal telah mendapat pendanaan Seri A yang dipimpin oleh East Ventures, serta diikuti oleh Fenox VC, dan angel investor Budi Setiadharma.

2. Jojonomic

Berawal dari layanan pencatatan keuangan pribadi, kini Jojonomic justru fokus menjadi platform Software as a Service (SaaS) untuk mempermudah proses reimbursement. Saat ini mereka pun telah menghadirkan fitur absensi dengan teknologi pengenalan wajah.

Pada bulan September 2016 yang lalu, startup yang didirikan oleh Indrasto Budisantoso ini telah mendapat pendanaan Seri A senilai US$1,5 juta (sekitar Rp19,7 miliar) yang dipimpin oleh Maloekoe Ventures.

3.Sleekr

Pada awalnya, Sleekr merupakan layanan sumber daya manusia (HR) berbasis cloud. Namun setelah mengakuisisi startup bernama Kiper pada tahun 2016 yang lalu, kini mereka pun mempunyai layanan kedua yang berusaha mengatasi masalah akuntansi di berbagai perusahaan.

Sleekr sejauh ini baru mengungkap investasi tahap awal sebesar US$35.000 (sekitar Rp435 juta) pada tahun 2014, yang merupakan patungan dari uang pribadi ketiga co-founder. Mereka telah berhasil menggandeng beberapa perusahaan seperti Midtrans dan IDN Media sebagai klien mereka.

4. OnlinePajak

OnlinePajak adalah layanan yang bisa memudahkan kamu untuk menghitung, membayar, dan melaporkan pajak. Startup ini didirikan oleh pengusaha asal Perancis, Charles Guinot, dan telah terhubung langsung dengan server e-Billing dan e-Filing di Direktorat Jenderal Pajak.

Hingga saat ini, OnlinePajak telah mempunyai sekitar 200.000 pengguna aktif dan bekerja sama dengan beberapa perusahaan besar seperti Telkomsel, Tokopedia, GO-JEK, Kawan Lama Group, PT Astra Otoparts Tbk, dan Huawei Tech Investment.

5.Veryfund

VeryFund merupakan aplikasi mobile yang memungkinkan kamu untuk melacak segala transaksi yang terjadi di setiap rekening bank yang kamu miliki. Aplikasi ini membidik pemilik toko online, dan memungkinkan mereka untuk melakukan verifikasi pembayaran dari berbagai bank sekaligus melalui satu aplikasi. 6. Dompet Sehat

DompetSehat adalah sebuah aplikasi mobile yang bisa membantu kamu mencatat keuangan pribadi, seperti yang dihadirkan Jojonomic pada awal kemunculannya. Aplikasi ini juga bisa memberikan masukan tentang cara mengeluarkan uang yang lebih baik, setelah sebelumnya melakukan analisis kebiasaan belanja kamu.

Aplikasi ini dibuat oleh Indiva Finansia Teknologi, perusahaan yang juga membuat aplikasi Veryfund.

7. Kartoo

Kartoo adalah aplikasi mobile yang bisa menampilkan informasi promo dari para penerbit kartu debit maupun kartu kredit. Aplikasi ini dibuat oleh Michael Luhukay bersama tiga orang rekannya, yaitu Rizky Anies, Gilang Bhagaskara, dan Ardheta Natalegawa.

Sejauh ini Kartoo mengklaim telah mempunyai 1.100 pengguna aktif bulanan, dan mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) dari seorang angel investor.

8. NgaturDuit 

NgaturDuit adalah layanan yang bisa membantu kamu mencatat pengeluaran, serta memantau portofolio investasi. Dengan platform yang mereka buat, kamu bisa membuat daftar kategori pengeluaran, seperti biaya sekolah anak, asuransi, pajak, hingga zakat. 

9. Finansialku 

Finansialku adalah portal dan aplikasi perencana keuangan yang bisa memberi kamu berbagai tip tentang cara mengelola keuangan yang baik. Mereka bisa memberi masukan tentang cara mengatur investasi, reksa dana, saham, asuransi, hingga persiapan pensiun, dengan baik. 

10. EFL 

EFL adalah penyedia layanan penilaian risiko kredit yang bisa membantu lembaga finansial tanah air ketika akan memberikan pinjaman kepada seseorang. Mereka mengklaim bisa memberikan penilaian kepada orang yang bahkan belum mempunyai riwayat pinjaman maupun jaminan sekalipun.

Marketplace dan pembanding layanan finansial

1. Cermati

Cermati merupakan e-commerce yang khusus menawarkan produk-produk finansial, seperti kartu kredit, pinjaman, dan simpanan. Startup ini didirikan oleh Andhy Koesnandar dan Oby

Sumampouw yang sebelumnya pernah bekerja di perusahaan teknologi seperti Microsoft, Google, dan Cortona.

Pada tanggal 2 Februari 2017 yang lalu, mereka baru saja mendapat pendanaan Seri A Lanjutan sebesar tujuh digit dalam dolar (lebih dari Rp13 miliar) dari Orange Growth Capital (OGC). Investasi ini melengkapi pendanaan Seri A sebesar US$1,9 juta (sekitar Rp24,8 miliar) yang mereka terima dari East Ventures dan BEENOS Plaza pada bulan September 2016 yang lalu.

2. CekAja 

CekAja adalah situs yang berisi informasi dan perbandingan layanan finansial seperti kartu kredit, asuransi, dan berbagai bentuk investasi. Selain itu, mereka juga menyajikan perbandingan paket TV kabel dan internet berlangganan. Startup ini merupakan bagian dari C88, sebuah perusahaan teknologi asal Malaysia yang juga bergerak di bidang finansial. 

3. AturDuit 

Aturduit merupakan situs asal Malaysia yang menyediakan perbandingan layanan finansial mulai dari KTA, KPR, kartu kredit, pinjaman dana tanpa dan dengan agunan, asuransi mobil, kredit mobil, deposito, hingga tabungan. Situs ini awalnya bernama iMoney yang kemudian disesuaikan dengan pasar Indonesia dengan nama Aturduit. 

4. HaloMoney

HaloMoney merupakan pembanding layanan finansial yang telah hadir di tanah air sejak tahun 2014. Mereka bisa membantu para pengguna yang ingin mendapatkan kartu kredit maupun Kredit Tanpa Agunan (KTA).

Startup ini sendiri merupakan bagian dari CompareAsia Group, sebuah perusahaan pembanding layanan finansial yang berasal dari Taiwan. Selain di tanah air, CompareAsia juga telah beroperasi di Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

5. DuitPintar

Ketika akan berekspansi ke tanah air pada akhir 2014, portal perbandingan layanan finansial asal Singapura MoneySmart memutuskan untuk mengakuisisi sebuah perusahaan lokal yang bernama KreditAja. Saat ini, mereka pun telah mengubah nama layanan tersebut menjadi DuitPintar.
Lewat situs tersebut, kamu bisa melihat perbandingan informasi terkait produk pinjaman, asuransi, hingga kartu kredit.

6. KreditGoGo

KreditGoGo adalah situs perbandingan jasa keungan yang bisa memberikan informasi terkait kartu kredit, pinjaman tanpa agunan, kredit kendaraan, asuransi, deposito, hingga kredit perumahan. Demi bersaing dengan layanan sejenis, mereka mengandalkan fitur XPressApply, yang bisa mempercepat proses pendaftaran untuk mendapat sebuah layanan finansial.

Startup ini merupakan bagian dari perusahaan pembanding layanan finansial asal Malaysia, yaitu Jirnexu. Mereka telah dua kali mendapat pendanaan Seri A, yaitu pada bulan Mei 2016 dan pada tanggal 23 Maret 2017 yang lalu.

7. Bareksa

Bareksa adalah marketplace yang memungkinkan kamu untuk melakukan jual beli produk finansial reksa dana secara online. Selain itu, startup yang didirikan pada tanggal 17 Februari 2013 ini juga menyediakan informasi seputar investasi, saham, dan obligasi.

Startup ini dibentuk oleh Karaniya Dharmasaputra, yang sebelumnya sempat mendirikan raksasa portal berita Indonesia VIVA, dan merupakan mantan Managing Editor di Majalah Tempo.

8. Stockbit

Stockbit merupakan platform sosial khusus untuk para trader dan investor. Startup ini didirikan oleh Wells10.on Lo dan Johny Susanto pada tahun 2013 silam. Fitur utama dari Stockbit adalah halaman Stream, yang serupa dengan linimasa Twitter, di mana kamu bisa berbagi grafik saham, tautan, dan data keuangan lainnya.

Pada tanggal 25 April 2017 yang lalu, Stockbit telah memperoleh pendanaan Pra Seri A dengan jumlah yang tidak disebutkan dari 500 Startups.

9. Premiro 

Premiro adalah sebuah layanan yang memudahkan kamu untuk membeli produk asuransi dalam waktu cepat. Mereka kini berada di bawah naungan pialang asuransi konvensional, PT. Mitra, Iswara & Rorimpandey. Dengan platform tersebut, kamu bisa mendapatkan asuransi perjalanan dan kendaraan dalam waktu lima menit. 

10. Bibitnomic

Bibitnomic adalah aplikasi yang bisa memudahkan kamu untuk menabung sekaligus berinvestasi. Aplikasi yang baru tersedia di platform iOS ini mempunyai fitur dompet digital yang bisa kamu isi dengan cara melakukan transfer bank.

Saldo tabungan tersebut nantinya bisa kamu gunakan untuk berinvestasi di reksa dana. Kamu bahkan bisa mulai berinvestasi mulai dari nominal Rp100.000. Saat ini Bibitnomic telah menjual produk beberapa perusahaan investasi, seperti Bahana dan Syailendra.

11. Indogold
IndoGold adalah platform investasi yang memungkinkan kamu untuk membeli emas untuk keperluan investasi secara online. Mereka bahkan menyediakan fitur cicilan bagi kamu yang tidak mempunyai uang yang cukup untuk membeli emas.

Di pertengahan tahun 2017 ini, IndoGold telah bekerja sama dengan marketplace Bukalapakuntuk menghadirkan layanan BukaEmas.

12. Kanopi

Kanopi adalah software yang bisa membantu perusahaan finansial untuk bisa menjangkau para pengguna baru. Mereka menyediakan teknologi front end yang memungkinkan pengguna baru tersebut mendaftar dan melakukan transaksi secara langsung lewat perangkat Android.

Gadai

1. Pinjam

Pinjam adalah layanan online yang memungkinkan kamu untuk menggadaikan barang, seperti emas, gadget, hingga kendaraan bermotor. Pada tahun 2017 ini, mereka telah berhasil mendapat lisensi untuk menjalankan bisnis pegadaian dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Startup ini didirikan oleh Teguh B. Ariwibowo pada tahun 2015, dan telah mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) dengan nominal yang tidak disebutkan dari seorang investor lokal pada bulan Mei 2016.

Pinjaman Online

1. UangTeman

UangTeman adalah situs yang menghadirkan layanan pinjaman tanpa agunan mulai dari Rp1 juta hingga Rp3 juta dengan maksimal waktu pengembalian selama tiga puluh hari. Saat ini, layanan tersebut telah hadir melalui platform web, serta aplikasi iOS dan Android. Mereka juga telah hadir di berbagai kota, mulai dari Jabodetabek, Yogyakarta, Solo, Magelang, Klaten, Bandung, Surabaya, Semarang, Bali dan Makassar.

Pada 7 Agustus 2017 yang lalu, startup yang didirikan oleh Aidil Zulkifli ini mendapat pendanaan Seri A sebesar US$12 juta (sekitar Rp160 miliar). Investasi ini dipimpin oleh K2 Venture Capital, Enspire VC, dan Alpha JWC Ventures, serta diikuti oleh tokoh ternama Silicon Valley Tim Draper lewat lembaga investasi Draper Associates.

2. Kredivo

Kredivo adalah penyedia solusi pinjaman cepat yang memungkinkan kamu untuk berbelanja online, tanpa harus melakukan pembayaran saat itu juga. Mereka akan menanggulangi pembayaran tersebut, dan kamu bisa mengembalikan uang kepada mereka dalam jangka waktu tiga puluh hari, atau mencicil selama maksimal dua belas bulan.

Kredivo sendiri merupakan produk dari sebuah startup yang bernama FinAccel. Pada tanggal 1 Juni 2016 yang lalu, mereka telah mendapat pendanaan awal senilai tujuh digit yang dipimpin oleh Jungle Ventures. Pendanaan tersebut juga diikuti oleh GMO Venture Partners, AlphaJWC Ventures, 500 Durians, 500 Tuktuks, serta beberapa angel investor seperti Amar Goel (Komli/PubMatic), Prashant Kirtane (TravelMob), Jerry Yeu dan Mathieu Harding (Hawksburn Capital).

Mulai beroperasi pada akhir tahun 2015, Kredivo kini telah bekerja sama dengan lebih dari delapan puluh merchant. Adapun dana pinjaman yang mereka salurkan, semuanya berasal dari perusahaan pembiayaan BFI Finance.

3. Akulaku

Serupa dengan Kredivo, Akulaku adalah layanan yang memungkinkan kamu untuk berbelanja online, lalu membayarnya dengan metode kredit. Mereka memberikan waktu maksimal pengembalian uang hingga sembilan bulan.

Saat ini, Akulaku telah bisa melayani masyarakat di daerah Jabodetabek dan Bandung. Selain itu, mereka juga telah bisa digunakan di negara-negara lain, seperti Malaysia dan Filipina.

4. Cicil

Cicil merupakan layanan yang memungkinkan para mahasiswa untuk membeli berbagai barang di platform mereka, dan membayarnya dengan metode cicilan tanpa harus mempunyai kartu kredit. Apabila kamu tidak menemukan barang yang kamu inginkan di platform Cicil, kamu juga bisa memasukkan tautan barang yang ada di e-commerce lain agar Cicil bisa membelikan barang tersebut untuk kamu.

Startup ini didirikan oleh Edward Widjanarko dan Leslie Lim pada tahun 2016 yang lalu. Di bulan November 2016, mereka telah mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) dari East Ventures.

5. DanaBijak

DanaBijak adalah layanan pinjaman online yang menawarkan produk pinjaman mikro kepada masyarakat Indonesia. Mereka bisa memberikan pinjaman mulai dari Rp1 juta hingga Rp3 juta, dalam waktu maksimal tiga puluh hari.

Untuk meminjam uang lewat DanaBijak, kamu hanya perlu mempunyai pendapatan bulanan minimal Rp2,5 juta dan rekening bank yang terverifikasi. Bagi peminjam awal, mereka memberlakukan bunga satu persen per hari.

6. Gerai Dana Cepat

Gerai Dana Cepat (GDC) adalah lembaga keuangan yang bisa memberikan pinjaman dana dengan jaminan BPKB (sepeda motor atau mobil) dan sertifikat tanah. Berdiri sejak 1 Mei 2011, GDC telah mempunyai cabang di kota Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Jombang, dan Tangerang.

Pada tanggal 14 November 2016, GDC memutuskan untuk meluncurkan sebuah aplikasi pinjaman online di platform Android. Untuk menghadirkan layanan baru tersebut, mereka pun bekerja sama dengan beberapa lembaga keuangan lain, mulai dari Adira Finance, Radana Finance, BFI Finance, hingga Mandiri Utama Finance.

7. KreditCepat

KreditCepat adalah layanan yang bisa memberikan pinjaman mikro secara online dalam waktu maksimal tiga puluh hari. Dalam prosesnya, mereka pun tidak mengharuskan peminjam untuk memberikan jaminan.

Bagi pinjaman awal, mereka mengenakan bunga sekitar tiga puluh persen untuk pinjaman selama tiga puluh hari.

8. Doctor Rupiah

Doctor Rupiah adalah layanan pinjaman online yang memungkinkan kamu untuk meminjam Rp500.000 hingga Rp2,5 juta dalam tempo maksimal tiga puluh hari. Apabila kamu berhasil mengembalikan uang di pinjaman pertama, kamu bisa kembali mengajukan pinjaman hingga maksimal Rp8 juta.

Untuk setiap pengajuan yang diterima, Doctor Rupiah bisa memberikan jawaban dalam waktu satu hari. Setiap pengguna diharapkan bisa menyediakan Nomor KTP, serta kontak keluarga dan rekan kerja di kantor.

9. Julo

Julo adalah aplikasi yang memungkinkan kamu untuk mendapat pinjaman online hanya dengan mengirimkan foto dan beberapa dokumen pribadi. Jika berhasil diverifikasi, maka kamu akan mendapat uang pinjaman tersebut dalam waktu kurang dari 24 jam.

Kamu bisa meminjam uang hingga Rp20 juta, dengan waktu pengembalian antara 3 hingga 12 bulan. Pada 19 Juli 2017 lalu, mereka telah mendapat pendanaan tahap awal dengan nominal yang tidak disebutkan dari Skystar Capital, East Ventures, Convergence Ventures, serta beberapa angel investor.

10. TunaiKita

TunaiKita adalah startup layanan pinjaman berbasis aplikasi mobile yang merupakan perusahaan patungan antara JAS Kapital, Kresna Investments, dan WeCash asal Beijing. Mereka telah meresmikan peluncuran produk pada 26 Juli 2017 lalu.

Untuk menggunakan layanan tersebut, kamu hanya perlu mendaftar dengan mengirimkan foto wajah, KTP, serta informasi data diri.

P2P Lending dan crowdfunding

1. Investree

Meluncur pada akhir Mei 2016, Investree didirikan oleh beberapa founder yang punya pengalaman bertahun-tahun di bisnis perbankan. Sang Chairman Adrian Asharyanto Gunadi contohnya, adalah mantan Managing Director bidang Retail Banking di Bank Muamalat.

Saat ini, Investree telah menghadirkan dua jenis layanan, yaitu Pinjaman Bisnis dan Pinjaman Personal. Untuk Pinjaman Bisnis, pencari pinjaman harus menyertakan tagihan (invoice) berjalan, dan mereka bisa mendapatkan pinjaman dengan nilai delapan puluh persen dari nominal tagihan tersebut.

Sedangkan Pinjaman Personal bisa dimanfaatkan oleh para karyawan yang perusahaannya telah menjalin kerja sama dengan Investree. Mereka nantinya harus membayar cicilan dari pinjaman tersebut setiap bulannya dengan sistem potong gaji.

2. Modalku

Modalku merupakan platform peer-to-peer (P2P) lending yang memungkinkan para pemilik usaha kecil dan menengah (UKM) untuk mengajukan pinjaman sebesar Rp50 juta hingga Rp500 juta selama tiga sampai dua belas bulan. Apabila disetujui, pengajuan tersebut akan ditampilkan di situs Modalku, agar bisa dilihat oleh para calon pemberi pinjaman.

Apabila jumlah pinjaman yang diharapkan pemilik UKM berhasil terpenuhi dalam rentang waktu yang ditetapkan, Modalku akan segera mencairkan dana tersebut. Dari setiap kesepakatan, Modalku menarik komisi sebesar 3 hingga 4 persen dari pemberi pinjaman, dan 3 persen dari peminjam.

Diluncurkan pada bulan Januari 2016, Modalku telah mendapat pendanaan Seri A sebesar Rp100 miliar pada tanggal 4 Agustus 2016. Pendanaan tersebut dipimpin oleh Sequoia India, serta diikuti oleh investor mereka sebelumnya, Alpha JWC Ventures.

3. Amartha

Amartha merupakan layanan P2P lending yang menerapkan sistem yang mereka namai Tanggung Renteng. Sistemnya mereka hanya akan memberikan pinjaman kepada anggota kelompok warga berjumlah sekitar lima belas hingga dua puluh orang, yang telah mereka bina di berbagai desa. Apabila ada seorang anggota kelompok tersebut yang tidak mengembalikan pinjaman, maka anggota lain harus bertanggung jawab untuk melunasinya.

Ketika berdiri pada tahun 2010 silam, Amartha sebenarnya mengawali bisnis mereka dengan konsep balance sheet lending. Sehingga, uang yang diberikan kepada peminjam berasal dari kantong mereka sendiri, atau dari perusahaan yang bekerja sama dengan mereka. Baru pada tahun 2016 yang lalu mereka mengubah model bisnis mereka menjadi P2P lending, dan memungkinkan setiap individu untuk menjadi investor di platform mereka.

Pada tanggal 7 Maret 2017, Amartha mengumumkan pendanaan Seri A yang dipimpin oleh Mandiri Capital Indonesia (MCI). Turut serta dalam investasi tersebut Lynx Asia Partners, serta investor mereka sebelumnya, yaitu Beenext dan Midplaza Holding.

4. KoinWorks

KoinWorks adalah layanan P2P Lending yang memungkinkan kamu untuk menjadi investor dengan modal hanya Rp100.000. Selain bisa memilih akan dipinjamkan ke mana uang yang diinvestasikan, kamu juga bisa memantau secara real time bagaimana performa debitur dalam mengembalikan uang pinjaman.

Startup yang didirikan oleh Benedicto Haryono ini mendapatkan pemasukan dengan cara mengambil komisi dari peminjam sebesar dua sampai empat persen, dan dari pemberi pinjaman sebesar satu persen.

5. Crowdo

Crowdo adalah startup P2P lending yang didirikan oleh dua orang yang cukup berpengalaman di bisnis finansial, yaitu Leo Shimada dan Nicola Castelnuovo. Mereka mulai beroperasi di Singapura pada tahun 2012, sebelum kemudian berekspansi ke Malaysia dan Indonesia pada tahun 2015 silam.

Crowdo bisa memberikan pinjaman kepada perusahaan yang bersedia menjaminkan tagihan (invoice), kendaraan, emas, hingga perhiasan, serta menyediakan pinjaman kepada karyawan dari berbagai perusahaan.

Para pemberi pinjaman bisa memberikan dana mulai dari Rp1 juta. Saat menemukan calon peminjam yang potensial, para pemberi pinjaman tersebut harus terlebih dahulu melakukan isi ulang (top up) saldo investasi mereka. Dari setiap penggalangan pinjaman yang sukses, Crowdo akan mengambil komisi sebesar tiga persen.

6. Taralite

Taralite adalah layanan P2P Lending yang telah berdiri sejak bulan Agustus 2015 silam. Pada akhir 2015, mereka telah berhasil mendapatkan pendanaan tahap awal, dan kini telah bekerja sama untuk memberikan pinjaman kepada karyawan di perusahaan besar seperti Uber, P&G, dan Tokopedia.

Saat ini mereka menawarkan solusi pembiayaan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pernikahan, persalinan, hingga umroh. Taralite menghadirkan bunga mulai dari 0,9 persen per bulan.

Di bulan Mei 2017 yang lalu, mereka telah mengumumkan perolehan investasi sebesar US$6,3 juta atau sekitar Rp83 miliar dari perusahaan penyedia layanan finansial asal Jepang, SBI Group.

7. KlikACC 

KlikACC adalah layanan yang bisa menghubungkan orang-orang yang membutuhkan pinjaman dengan para investor yang mempunyai dana lebih. Kamu bisa mengajikan pinjaman mulai dari Rp1 juta hingga Rp50 juta untuk masa waktu maksimal 36 bulan. 

8. KitaBisa

KitaBisa adalah situs crowdfunding yang bisa kamu gunakan untuk mengumpulkan dana sosial. Startup ini didirikan oleh M. Alfatih Timur dan meluncur untuk pertama kalinya pada tanggal 6 Juli 2013.

Hingga saat ini, KitaBisa telah mengumpulkan dana lebih dari Rp80 miliar, yang disalurkan untuk lebih dari empat ribu kampanye sosial. Di akhir 2015, mereka telah mendapat pendanaan tahap awal dari ANGIN.

9. Akseleran

Akseleran adalah platform equity crowdfunding yang bisa digunakan oleh founder startupmaupun pemilik bisnis UKM untuk mendapat tambahan dana. Para investor di Akseleran akan mendapat bagian saham dari perusahaan yang mereka beri investasi. Oleh karena itu, mereka pun berhak menerima uang bagi hasil sesuai dengan keuntungan perusahaan tersebut.

Startup ini didirikan oleh mantan konsultan hukum bernama Ivan Nikolas Tambunan, bersama dengan Mikhail Tambunan dan Christopher Gultom. Meluncurkan versi beta pada bulan Desember 2016, Akseleran akhirnya hadir secara resmi pada tanggal 21 Maret 2017 yang lalu.

10. GandengTangan

GandengTangan merupakan platform crowdlending yang ditujukan bagi pemilik usaha sosial yang sedang membutuhkan modal. Para peminjam nantinya akan mengembalikan dana secara berkala oleh para peminjam, tanpa tambahan bunga.

Startup ini didirikan oleh Jezzie Setiawan dan Nur Roni Dinnurohman sekitar bulan Maret 2015.

11. DanaDidik

DanaDidik adalah situs crowdfunding khusus untuk pinjaman pendidikan bagi mahasiswa. Para mahasiswa yang tengah menimba ilmu di sebuah universitas dan akan lulus dalam jangka waktu dua tahun, diperbolehkan untuk mengajukan pinjaman lewat platform ini.

Para peminjam hanya perlu membayar biaya administrasi sekitar Rp55 ribu, dan mengembalikan dana pinjaman dengan bunga satu persen per bulan ketika mereka telah lulus.

12. Indves

Indves adalah sebuah platform crowdfunding berbasis syariah yang bisa dimanfaatkan oleh para pemilik UKM untuk mendapat modal. Pemilik UKM terpilih nantinya akan ditampilkan di platform Indves. Setelah target modal terkumpul, barulah Indves akan menyalurkan dana investasi tersebut.

Startup ini didirikan pada bulan Oktober 2015 oleh Dikry Paren bersama beberapa rekannya sesama mahasiswa Universitas Indonesia, seperti Choirudin (CTO) dan Muhammad Hassan (CMO).

13. EthisCrowd 

EthisCrowd adalah platform crowdfunding syariah yang bisa kamu gunakan untuk mendapatkan pinjaman pembelian properti. Startup ini berasal dari Singapura, dan telah mempunyai kantor perwakilan di Jakarta, Kuala Lumpur, dan Sydney. 

14. Kredivest 

Kredivest adalah layanan P2P lending yang bisa membantu memberikan pinjaman senilai maksimal Rp500 juta kepada para pelaku usaha. Untuk mendapatkan pinjaman dari platform tersebut, kamu hanya perlu memberikan jaminan tagihan (invoice) yang belum cair. 

15. Mekar 

Mekar adalah platform P2P lending yang bisa membantu para pemilik UKM untuk mendapatkan modal usaha. Mereka menjanjikan keuntungan rata-rata sepuluh persen untuk para investor. Layanan ini didanai dan dimiliki sepenuhnya oleh Putera Sampoerna Foundation. 

16. Sofis 

Sofis adalah layanan P2P lending yang mempunyai dua jenis layanan, yaitu Pinjaman Usaha dan Pinjaman Individu. Untuk Pinjaman Usaha, mereka bisa memberikan dana

hingga Rp1 miliar untuk tempo 36 bulan. Sedangkan untuk Pinjaman Individu, mereka bisa memberikan dana Rp200 juta untuk masa pinjaman dua belas bulan. 

17. TaniFund

TaniFund adalah layanan crowdlending yang bisa menghubungkan petani dengan para investor pemilik modal. Layanan ini dibuat oleh startup pertanian TaniHub pada Januari 2017, setelah melihat bahwa banyak petani yang mengalami masalah dalam hal permodalan.

Pada pertengahan 2017, TaniFund telah memiliki sekitar 130 investor dan 1.000 petani yang terbagi dalam 15 kelompok tani. Untuk pendanaannya, TaniFund masih dimiliki seratus persen oleh TaniHub, dan menggunakan dana seed fund dari para founder.

18. iGrow

iGrow adalah sebuah platform yang memungkinkan kamu untuk berinvestasi di bidang pertanian dan memantaunya secara online. Mereka menghubungkan tiga pihak penting dalam industri pertanian: investor, petani, serta pembeli produk pertanian.

Sekitar Juni 2016 yang lalu, iGrow telah mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) dengan jumlah yang tidak disebutkan dari East Ventures dan 500 Startups.

19. Artawana

Artawana adalah platform P2P lending yang bisa menghubungkan para peminjam dengan para pemberi pinjaman. Berbeda dengan layanan lain, Artawana hanya fokus pada orang-orang yang ingin mencari pinjaman dengan jaminan berupa rumah atau apartemen. Menurut mereka, jaminan berbentuk properti tersebut bisa lebih memberikan rasa aman bagi pemberi pinjaman.

Sejak meluncur dalam versi beta di bulan Mei 2017, Artawana mengaku telah mempunyai lebih dari seribu pemberi pinjaman di dalam platform mereka. Namun mereka baru memberikan kurang dari dua puluh pinjaman dengan total nominal di bawah Rp10 miliar pada pertengahan 2017. Mereka pun telah mendapatkan pendanaan pre-seed dari East Ventures.

20. KapitalBoost

Kapital Boost adalah startup P2P lending yang berdiri pada tahun 2015. Mereka hadir demi membantu para pemilik UKM yang ingin membeli aset berupa bahan baku atau persediaan barang, namun tidak mempunyai cukup uang.

Meski berawal di Singapura, Kapital Boost justru berkembang dengan membantu UKM di Indonesia. Dari sekitar 40 UKM yang telah mereka bantu hingga saat ini, 28 di antaranya berasal dari Indonesia. Itulah mengapa mereka kemudian hadir di tanah air pada akhir tahun 2016.

Cryptocurrency

1. Bitcoin Indonesia

Bitcoin Indonesia adalah platform yang memungkinkan kamu untuk membeli dan menjual cryptocurrency seperti Bitcoin, Ethereum, dan Ripple. Mata uang digital tersebut bisa kamu beli dengan menggunakan Rupiah atau Bitcoin.

Dirintis pada Mei 2013, Bitcoin Indonesia berhasil memiliki lebih dari 50.000 anggota dalam waktu kurang dari dua tahun.

2. Luno 

Luno adalah platform yang memungkinkan kamu untuk menjual dan membeli Bitcoin lewat desktop, atau lewat aplikasi mobile. Untuk melakukan pembelian, kamu hanya perlu mengirimkan uang dalam mata uang Rupiah lewat transfer bank atau kartu kredit.

Selain para startup fintech di atas, kami juga telah merangkum kumpulan startup penyedia sistem pembayaran digital dan kumpulan startup penyedia layanan Point of Sales (POS) yang bisa menjadi solusi finansial bagi toko online maupun offline.

By